Apa itu niat dalam sholat?

Niat adalah عزم القلب على فعل العبادة تقربا إلى الله وحده artinya berniat di dalam hati untuk melakukan ibadah guna mendekatkan diri kepada Allah semata. Atau juga bisa dikatakan الإرادة جازمة artinya keinginan dengan tekad yang kuat.

Meskipun orang yang berniat itu melafadzkan niatnya tapi tidak bermaksud untuk sholat di dalam hatinya maka tidak bisa dikatakan dia sudah berniat.

Begitu pula orang yang sholat dengan tujuan keduniaan, seperti ingin dipuji manusia maka sholatnya tidak sah. Sama halnya seseorang sholat untuk mendapat keuntungan harta, berarti sholatnya juga tidak sah.

وَمَا أُمِرُوا إِلا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus [Lurus berarti jauh dari syirik (mempersekutukan Allah) dan jauh dari kesesatan]. (QS. Al Bayyinah: 5)

Barangsiapa yang tidak ikhlas dalam keinginannya untuk melaksanakan sholat, meskipun dia bermaksud untuk sholat hanya kepada Allah, berarti dia telah menyelisihi perintah Allah, dan sholatnya tidak sah.

Sedangkan untuk sesuatu yang timbul dalam diri manusia ketika sedang sholat, seperti ketika sholat hatinya sibuk dengan perkara dunia, maka dalam kondisi demikian sholatnya tetap sah (tapi perlu diingat juga dalam sholat ada derajat-derajat diterimanya sholat). Dan lebih baiknya seorang yang sholat itu khusyu' dalam sholatnya.

Dari sini kita bisa mengambil dua hal yang perlu diperhatikan:
1. Hendaknya orang yang sholat itu berniat dengan tekad yang kuat hanya karena Allah semata.
2. Menghadirkan hatinya dan menghilangkan kesibukan untuk memikirkan masalah dunia.

Sumber: Sumber: Fiqh madzhab arba’ah, Abdurrahman al Jaziri w. 1360 H, juz 1 hal 184, Darul Fikr, 2008 M.