Headlines News :
Home » » Siapakah Yang Disebut Salaf Hakiki?

Siapakah Yang Disebut Salaf Hakiki?

Written By *Ahsan on Tuesday, October 9, 2012 | 10:00 PM


Pada pembahasan sebelumnya kita sudah bahas siapakah itu salaf dan sejarah salaf. 

Pada dasarnya yang disebut salaf adalah orang-orang yang hidup pada tiga masa permulaan Islam. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW
خير القرون قرني ثم الذي يلونهم ثم الذي يلونهم 
Artinya: "Sebaik-baik masa adalah masaku, kemudian masa setelahku, kemudian masa setelahku".

Lalu apakah selain ketiga masa itu tidak disebut salaf?

Salafiyah yang hakiki adalah orang yang iltizam (selalu mematuhi dan mengikuti) manhaj orang-orang salaf (tiga masa permulaan Islam) dalam segala perangainya serta sesuai dengan nash Al-Quran dan sunnah. Maka setiap orang yang iltizam dengan manhaj ini disebut salaf dan termasuk ahlussunnah wal jama'ah walaupun dia hidup pada masa-masa akhir. Bahkan orang-orang kholaf zaman sekarang selama masih dalam manhaj salaf juga termasuk orang salafiyah dan ahlussunnah wal jama'ah. Sebaliknya, orang yang hidup pada zaman Rasulullah SAW sekalipun jika tidak mengikuti manhaj ini maka tidak bisa disebut salaf dan tidak termasuk dalam kategori ahlussunnah wal jama'ah.

Orang-orang salaf sholih (para sahabat dan tabi'in) sekalipun tidak pernah mengatakan kepada orang Islam yang tidak semadzhab/sepemikiran dengan mereka "kalian bukan salaf!". Tapi yang terjadi sekarang sudah banyak orang-orang yang mengaku salaf dan dengan mudahnya mengatakan orang muslim yang tidak semanhaj dengan mereka bukan merupakan salaf. Hal ini tentu sangat berbeda jauh dengan apa yang dilakukan salaf sholih (para sahabat dan tabi'in).

Ada kesamaan antara orang salaf dan para fuqaha. Mereka sama-sama tidak ijma' dalam satu madzhab dalam masalah fiqh yang bersifat far'iyah. Karena sebagaimana yang kita ketahui salaf berikhtilaf dalam berbagai hukum far'iyah baik dalam fiqh maupun akidah.

Yang perlu kita ketahui juga, bahwa madzhab orang-orang yang mengaku salaf pada zaman kita sekarang ini bukanlah seperti madzhab-madzhab fiqhiyah yang menukil dari para tabi'in. Tentunya ini merupakan sebuah kelemahan. Karena Islam yang sebagaimana kita ketahui mempunyai sisilatu sanad. Sebagaimana Al-Quran yang sanadnya mutawatir (firman Allah SWT yang disampaikan malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW lalu diteruskan sanadnya kepada sahabat, tabi'in dan seterusnya). Hal seperti demikian juga terjadi di hadits Rasulullah SAW. Begitu juga dalam masalah fiqh 4 madzhab yang menukil dari fiqh para sahabat.

Sumber: Al Mutasyaddidun, manhajuhum wa munaqosyatu ahammi qadlayahum, Syeikh Ali Jum'ah Mufti Mesir, Muqattam li nasyr wa tauzi', cetakan 2, 2012 M/1433 H, halaman 8
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Syari'ah Islam Online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template